Perjalanan ke Bali


Haloo guys...
Selamat pagi, siang, sore, malam tergantung kapan Anda membaca tulisan ini. 🙂

Kali ini, saya akan menulis tentang perjalanan team Langlang Buana Tour ke Bali membersamai rombongan dari BMT Atunnisa. Perjalanan wisata ini berlangsung pada tanggal 28 Februari - 2 Maret 2020 kemarin. Dan obyek wisata yang kami kunjungi selama di Pulau Bali adalah Tanah Lot, Tanjung Benoa, Puja Mandala, Pantai Kuta, Pantai Segara Ayu Sanur, melihat Tari Barong di desa wisata Batubulan, Bedugul, pusat oleh - oleh Krishna dan Joger.

Oh iya, di akhir tulisan ini, Anda bisa melihat video dokumentasi perjalanan kami. ^_^

Hari Pertama (28 Februari 2020)

Perjalanan dimulai pada hari Jum'at, 28 Februari 2020. Pagi itu, para peserta berkumpul di kantor BMT Atunnisa Boyolali, yang beralamat di Jl. Anggrek No.53, Kebonso, Pulisen, Kec. Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah 57316.
Kami berangkat sekitar jam 8.30 WIB menggunakan 1 bus, yaitu bus Shoma Trans. Di perjalanan berangkat ini, kami juga beberapa kali berhenti untuk menjemput rombongan di daerah Ngasem, Pintu Tol Klodran, Kebakkramat dan Pintu Tol Ngawi.


Perjalanan ke Bali dari Boyolali memakan waktu kurang lebih 16 jam sudah termasuk berhenti untuk istirahat, sholat, dan makan. Dengan catatatan tidak antri ketika menyeberang di pelabuhan. Karena rombongan berangkat pada hari Jum'at, maka ketika memasuki daerah Wilangan, rombongan berhenti untuk melaksanakan sholat Jum'at di Masjid yang tersedia di Rest Area Wilangan KM 626.

Setelah sholat Jum'at kami melanjutkan perjalanan melewati jalur tol Trans Jawa dilanjut jalur Pantura Jawa Timur. Sampai di daerah Probolinggo, kami singgah di rumah makan Tongas Asri Probolinggo untuk makan siang, padahal sampai sana sudah sore. Hehehehe..

Setelah makan siang di sore hari, kami melanjutkan perjalanan melewati beberapa kota/kabupaten di jalur pantura Jawa Timur, diantaranya Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi. Dan pastinya kami melewati salah satu pembangkit listrik terbesar di Indonesia, yaitu PLTU Paiton. Setelah melewati Paiton, perjalanan masih lumayan jauh dan masih harus melewati jalur hutan yang lumayan panjang, yaitu Hutan Baluran. Di area Paiton dan hutan Baluran ini, hendaknya kita meningkatkan konsentrasi kita ketika mengemudi kendaraan, karena jalan nya yang tidak terlalu lebar dan naik turun serta banyak tikungan.

Setelah beberapa jam menyusuri jalanan pantura Jawa Timur, sekitar jam 22.00 WIB, kami sudah memasuki Ketapang. Nah sebelum masuk pelabuhan, rombongan makan malam di rumah makan Grafika Ketapang. Setelah makan malam, kami melanjutkan perjalanan ke pelabuhan Ketapang untuk naik kapal menyeberangi Selat Bali.


Hari kedua (29 Februari 2020)

Sekitar 1 jam kemudian, Alhamdulillah kami sampai di pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Kami sampai di pelabuhan Gilimanuk sekitar jam 00.00 WITA. Kami pun melanjutkan perjalanan menaiki bus menyusuri sunyi nya jalanan di Bali malam itu. Setelah perjalanan kurang lebih 3 jam, sekitar jam 3.30 WITA, kami sampai di daerah Tanah Lot. Dan kami transit di rumah makan Kurnia Jatim Tanah Lot. 

Sambil menunggu rumah makan buka, setelah sholat Shubuh, peserta mandi dan bersih - bersih diri. Oh iya, tenang saja, kamar mandi yang tersedia di rumah makan Kurnia Jatim Tanah Lot ini lumayan banyak koq. Jadi tidak perlu antri terlalu lama. Hehehe.

Usai mandi, kemudian sarapan, peserta piknik goes to Bali BMT Atunnisa bersama Langlang Buana Tour kembali menaiki bis Shoma Trans, untuk selanjutnya menuju obyek wisata Tanah Lot. Tanah Lot salah satu pura penting bagi umat Hindu Bali dan lokasi pura terletak di atas batu besar yang berada di lepas pantai. Pura Tanah Lot merupakan ikon pariwisata pulau Bali. Karena saking terkenalnya tempat wisata di Bali ini, maka hampir setiap hari, objek wisata ini selalu ramai dengan kunjungan wisatawan. Di Pura Luhur Tanah Lot ini, peserta melihat lihat pemandangan dan berfoto bersama.

Tanah lot
Foto bersama di depan pintu masuk Tanah Lot
Usai puas jalan - jalan melihat pemandangan dan berfoto di area Pura Luhur Tanah Lot, peserta melanjutkan perjalanan ke obyek wisata kedua, yaitu ke Tanjung Benoa. Oh iya, perjalanan dari Tanah Lot ke Tanjung Benoa ini melewati jalan tol satu - satunya yang ada di Pulau Bali. Yaitu jalan Tol Bali Mandara. Yang unik dari jalan Tol sepanjang 12,7 KM ini adalah, jalan tol ini dibangun di atas laut. Sehingga kita bisa melihat pemandangan laut lepas di sepanjang jalur jalan tol Bali Mandara ini. Eits, jalan tol ini juga bisa dilalui sepeda motor lho, tentunya di jalur yang berbeda dari jalur kendaraan roda 4 ke atas.

Kami sampai di Tanjung Benoa sekitar jam 11 WITA. Sebelum menikmati pemandangan yang ada di sekitar Tanjung Benoa, kami menikmati makan siang yang telah disediakan. Asyik lhoo, menikmati makan siang di tepi pantai sambil menikmati biru nya samudra. Di Tanjung Benoa ini pusatnya aktivitas Bali Water Sports seperti banana boat, scuba diving, snorkeling, flyng fish dan lainnya. 

Setelah makan siang, kami menuju ke pulau penyu menggunakan perahu. Yang unik dari perahu berkapasitas 10 orang ini adalah sebagian lantainya terbuat dari kaca. Sehingga kita bisa melihat ikan - ikan dan pemandangan bawah laut. Sampai di pulau penyu, kami langsung masuk ke area penangkaran penyu. Di sini kita bisa melihat macam - macam penyu dan juga terdapat binatang lain. Seperti monyet, ular, burung elang, dan burung kakak tua.

Usai berkeliling di pulau penyu, kami kembali ke Tanjung Benoa naik perahu yang mengantar kami tadi. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju pantai Kuta. Nah, sebelum ke pantai Kuta, kami mampir ke Puja Mandala Nusa Dua untuk melakukan sholat jama' qashar Dzuhur & Ashar. Puja Mandala Nusa Dua bisa dibilang sebagai kompleknya tempat beribadah. Karena di Puja Mandala ini terdapat 5 tempat beribadah dari agama-agama yang berbeda pula, seperti tempat ibadah untuk umat Islam, Kristen, Katolik, Budha, serta umat Hindu. Tempat-tempat ibadah tersebut berdiri kokoh dan saling berdampingan dalam satu komplek. Yaitu Masjid Ibnu Batutah, Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa, Gereja Kristen Protestan Bukit Doa, Vihara Buddha Guna dan Pura Jagat Natha.

Puja mandala
Kawasan Puja Mandala
Setelah sholat, kami pun melanjutkan perjalanan ke pantai Kuta. Dikarenakan bus besar tidak bisa masuk sampai area pantai, maka bus berhenti di area parkir pusat oleh - oleh Krishna. Dan kami pun melanjutkan perjalanan menggunakan shuttle yang sudah dipesan. Sore itu pantai Kuta tidak terlalu ramai dan cuaca nya cukup cerah. Setelah menikmati pemandangan pantai Kuta sore itu, kami pun kembali ke area pusat oleh - oleh Krishna sekaligus berbelanja oleh - oleh khas Bali seperti pie susu, kacang disko, pia bali, gantungan kunci, kaos dan lain sebagainya.

Pantai kuta
Foto bersaama di Pantai Kuta

Selesai sudah perjalanan kami pada hari itu, dan akan dilanjutkan keesokan harinya. Sekitar jam 19.00 WITA, kami tiba di hotel yang sudah dipesan sebelumnya. Kami istirahat dan makan malam di Hotel Abian Srama yang terletak di Jl. By Pass Ngurah Rai No.23, Sanur, Kec. Denpasar Sel., Kota Denpasar, Bali 80228.

Hari Ketiga (1 Maret 2020)

Di hari ketiga ini, setelah sholat Shubuh di hotel, kami jalan - jalan menuju salah satu pantai yang tidak jauh dari hotel. Yaitu pantai Segara Ayu, Sanur. Pemandangan pagi hari di pantai Segara Ayu ini tidak kalah bagus dengan pantai - pantai lain yang ada di Pulau Bali. Di salah satu sisi pantai ini, ada tulisan "I Love Sanur" , tempat di mana biasanya wisatawan berfoto bersama.

Sanur
Foto bersama di Pantai Segara Ayu Sanur

Setelah menikmati pemandangan dan mengabadikam momen di pantai Segara Ayu, Sanur, kami kembali ke hotel untuk mandi dan sarapan. Kemudian melanjutkan perjalanan. Sekitar jam 8.30 WITA, kami check out dari hotel dan melanjutkan perjalanan ke desa wisata Batubulan. Di desa ini, kita bisa menyaksikan pertunjukan Tari Barong yang berlangsung kurang lebih 1 jam.

Sekilas tentang tari tradisional Barong ini, menggambarkan pertarungan abadi antara Barong yang merupakan binatang purbakala dan simbol kebajikan melawan Rangda yang merupakan makhluk menyeramkan yang sakti mandraguna sebagai simbol kejahatan. Pertarungan tersebut abadi, seperti kehidupan kita saat ini dan tidak bisa dipisahkan dalam dunia ini, seperti yang diyakini oleh masyarakat Bali adanya Rwa Bhineda sebuah konsep perbedaan yang menyeimbangkan alam, seperti ada baik ada juga buruk, ada kejahatan ada juga kebaikan, begitulah semuanya dalam hidup ini, dan itu digambarkan dalam pementasan tari Barong Batubulan.

Tari barong
Salah satu adegan dalam pertunjukan  Tari Barong

Sekitar jam 11.00 WITA setelah selesai menonton pertunjukan tari Barong, kami melanjutkan perjalanan menuju Bedugul. Tapi sebelumnya kami mampir di pusat oleh - oleh Joger yang terkenal dengan kata - kata unik di setiap produknya. Di Minggu siang itu, Joger cukup ramai. Ada puluhan rombongan yang didominasi oleh anak - anak sekolah yang melakukan study tour.

Seusai belanja oleh - oleh unik di Joger, kami melanjutkan perjalanan menuju Bedugul. Hujan menemani perjalanan kami di siang menjelang sore itu. Karena memang daereh Bedugul ini termasuk dataran tinggi di pulau Bali, jadi sering turun hujan. Eitt, sebelum sampai Bedugul, kami isi amunisi dulu alias makan siang di rumah makan Saras. Hujan semakin lebat ketika kami makan siang. 

Setelah makan siang, kami melanjutkan perjalanan ke obyek wisata Bedugul. Sekitar jam 15.30 WITA, kami sampai di area obyek wisata Bedugul. Sebagian peserta yang belum sholat, mereka sholat di masjid besar Al Hidayah yang terletak tepat di seberang tempat parkir obyek wisata ini. Dan sebagian yang lain berjalan - jalan menikmati pemandangan setelah turun hujan sore itu.

Sekitar jam 17.00 WITA, kami melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Ketapang dan kembali ke pulau Jawa. Hujan masih menemani kami sepanjang perjalanan ini. Sekitar jam 20.30 WITA kami tiba di pelabuhan Ketapang. Dan Alhamdulillah, penyeberangan juga tidak antri.

Tiba di pelabuhan Ketapang sekitar jam 21.30 WIB, kami langsung menuju rumah makan Titin Banyuwangi untuk makan malam. Sampai rumah makan sekitar jam 22.00 WIB. Setelah makan malam dan sholat di rumah makan Titin, kami pun melanjutkan perjalanan. Bus pariwisata Shoma Trans pun membelah hening nya jalur pantura dan jalan tol Trans Jawa malam itu.

Hari keempat ( 2 Maret 2020)

Sekitar jam 4.30 WIB, kami berhenti di rest area Tol Wilangan KM 626 untuk melaksanakan sholat Shubuh. Kemudian kami melanjutkan perjalanan menuju rumah makan Kurnia Jatim Ngawi untuk sarapan. Setelah sarapan kami pun melanjutkan perjalanan ke Boyolali. Alhamdulillah, sekitar jam 9.30 WIB, kami tiba di kantor BMT Atunnisa Boyolali dengan selamat.

Nah itulah, catatan perjalanan saya dan team Langlang Buana Tour membersamai rombongan dari BMT Atunnisa. Oh iya, Anda mau liburan seru ke Bali seperti ini? Laglang Buana menyediakan paket wisata ke Bali dengan harga mulai dari Rp. 1.000.000,- lhooo... ^_^

Dan tidak lupa saya sertakan video dokumentasi perjalanan kali ini. Jangan lupa like, komen, share and subscribe ya... 


Video dokumentasi slide Photo

Video dokumentasi full

Jika ada pertanyaan, silahkan tulis di kolom komentar atau komen di video Youtube saya.

Komentar

Posting Komentar

Silahkan berikan komentar dengan sopan & beradab ya. ^_^

Postingan populer dari blog ini

Manfaat Kegiatan Outbound

Fun Outbond PT Java Medika Utama di Resto Kemuning

Motivasi Sukses